A. DIVINISI QADHA DAN QADAR
Qadha ; menurut bahasa , berarti hukum, ciptaan,
Secara makna ; adalah mencipta
Qadar ; asal kata masdar
Makna nya ; akhir/
puncak segala ssuatu
B. HUBUNGAN QADHA DAN QADARr
Perbuatan Allah berupa qadarnya
selaku sesuai dengan qadhanya
Qs Al Hijr : 21
021. Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah
khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang
tertentu.
Orang sering menggunakan istilah qadha dan qodar dengan
qadha dan taqdir. Jka seseorang terkena musibah, lalu menyatakan ‘sudah takdir
maka hal itu yang dimaksud adalah qadar .
Qadha adalah ketentuan hukum ,atau rencana Allah, sejak
jaman azali.
Qadar adalah pelaksanaan dari ketentuan atau hukum Allah.
Jadi hubungan keduanya adalah ibarat rencana dan pelaksanaan dari rencana
tersebut.
C. PENGERTIAN IMAN KEPADA QADAR (TAQDIR).
Artinya, mengimani adanya ilmu Allah yang qodim (terdahulu).
Dan mengimani adanya kehendak Allah yg berlaku serta kekuasaan Nya yg bersifat
menyeluruh.
“Siapa yang tidak ridha dengan qadha ku dan qadar Ku dan
tidak sabar terhadap bencana yg aku timpakan atasnya maka baiklah ia mencari
Tuhan selain Aku “(HR Thabrani).
D. ADA 4 TINGKATAN TAQDIR
1. Al Ilmu : Allah maha mengetahui segala sesuatu. Dia
mengetahui apa yang telah, sedang, dan yang akan terjadi. Tidak ada satupun
yang luput dari ilmu Allah SWT. QS Al Hajj ; 70
070. Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah
mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian
itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh) Sesungguhnya yang demikian itu
amat mudah bagi Allah. QS Al Hasr : 22
022. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang.
2. Al Kitabah, artinya Allah yg maha mengetahui telah
menuliskan segala sesuatu di Lauh Mahfudz, dan tulisan itu tetap ada sampai
hari kiamat, apa yang terjadi masa lalu, sekarang dan yzng akan datang sudah ditulis oleh Allah.
QS Al Hajj :70, QS Al Hadid ; 22.
022. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak
pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh)
sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah.
Taqdir yang merupakan ilmu Allah
di lauful mahktub terbagi jd 3;
a. Taqdir sepanjang hidup
Taqdir ini ditetapkan saat
penciptaan nuthfah dalam rahim, HR Bukhari Muslim, menyebutkan :
‘Sesungguhnya setiap orang di
antaramu dikumpulkan penciptaannya di dlm rahim ibunya 40 hari berupa nuthfah,
kemudian menjadi segunpl darah selama itu juga. Kemudian menjadi gumpalan
seperti sepotong daging selamaitu juga. Kemudian diutuslah kepadanya Malaikat,
lalu ia meniupkan ruh kepadanya dan diperintahkan atasnya 4 perkara, yaitu
ketentuan rizikenya,ketentuan ajalnya, amalnya dan ia celaka atau bahagia”.
b. Taqdir tahunan
Yaitu pada malam lailatul
qadar,dimana pada malam itu ditaqdirkan segalaperistiwa dan perkara yang
terjadi dalam setahun.QS Ad Dukhan (44); 4 .
004. Pada malam itu dijelaskan segala
urusan yang penuh hikmah
c. Taqdir harian
Yaitu ketetapan tentang berbagai
urusan dan kejadian sehari, baik berkenaan dengan hidup, mati, untung , rugi,
kemuliaandan kehinaan dll.
029. Semua yang ada di langit dan
di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.
3. Al Masyiah
Artinya Allah mempunyai kehendak
thdsegala sesuatuyg ada di langit dan di bum. Tidak ada sesuatupun yg terjadi
kecuali atas kehendak Nya. QS Al Insan (76) ; 30
030. Dan kamu tidak mampu
(menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
028. (yaitu) bagi siapa di antara
kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.
029. Dan kamu tidak dapat
menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan
semesta alam. QS At Takwr (81) ;28- 29
Irodah (kehendak) ada dua
macam :
1. Irodah Kauniyyah Qadariyyah,
yaitu masyiah (kehndak) yang meencakup semua kjadian dan tidak selalu
disertaidg adanya cinta dan keridhlaan. Allah berfirmn : QS Al An am ; 125
125. Barangsiapa yang Allah
menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya
untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah
kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah
ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada
orang-orang yang tidak beriman.
2. Irodah diniyah syar’iyyah
Yaitu kehendak yang menakup cinta
dan keridhaan Allah. QS 2 ; 185
Bila terjadi ketaatan , maka kehendak allah thdpnya mrpkn
irodah kauniyah dlm arti allah mentaqdirkan dan menghendakinya. Dan juga mrpk
irodah syariyah dlm arti allah menyukai
dan meridhoinya. Sedangkan jika yg terjadi kemaksiatan maka kehendak thdpnya
adalah irodah kauniyah saja dan Dia tdk menyukai dan tdk meridhainya.
4. Al Khalq
Artinya Allah swt menciptakan
segala sesuatu. QS Azzumar (39) ;62
062. Allah menciptakan segala
sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.
Qs Al Furqon (25) ; 2
002. yang kepunyaan-Nya-lah
kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu
bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan
Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.
E. MANUSIA DAN TAQDIR
Memahami ayat Al Qur'an tentang
kemutlakan masyiah Allah tapi jg memahami bahwa Allah memberikan masyiah akan
melahirkan pemahaman dan sikap jabariyah (meniadakan kehendak dan ikhtiar
manusia)
Sebaliknya memahami ayat Al Qur'an
tentang masyiah dan irodah manusia tanpa
memahami kemutlakan irodah dan masyiah Allah, akan melahirkan pemahaman dan
sikap qadariyah (manusialah yang sepenuhnya menentukan perbuatan sendiri tanpa
campur tangan Allah).
Seharusnya meyakini bahwa Allah Maha Mengetahui, Maha Menghendaki dan Maha Menentukan segalanya itu harus diikuti
dengan keyakinan bahwa Allah Maha Bijaksana, Maha Adil, Maha Pengasih dan lain lain.
Manusia : Musayyar dan Mukhayyar
Manusia sbg makhluk yg musayyar
;manusia tidak mempunyai kebebasan untuk menerima atau menolak.
Di sisi lain mns sbg mukhayar ;
manusia memiliki kebebasan unt menerima atau menolak.
Examp; manusia di hadapan takdir tidak
ubahnya seekor burung dalam sangkar atau seperti seorang yang
sedang menumpang kapal. Selama berlayar orang itu bebas bergerak dan
berpindah- pindah dari sisi ke sisi lain . Dan ia bertanggun jawab atas
semua tindakannya. Dan saat badai menerpa kapal maka ia tidak dimintai
pertanggung jawaban karena semua itu diluar kehendaknya.
Muh Shaleh al Usmaini
mengemukakan dalil yg membuktikan manusia
memiliki hak beriktiar :
1. Adanya maisyah dan irodah pada
manusia .QS 2 : 223, Qs 9;46
2. Adanya perintah dan larangan Allah kepada hambanya tentu dengan
pertimbangan agar manusia dapat memilih. QS 2 ;
286
3. Allah memuji orang yang
berbuat baik, mencela yang berbuat jahat dan memberi balasan sesuai dengan amal
perbuatannya.
4. Allah mengutus para Rosul
sebagai mubasysyirin (pembawa kabar gembira) dan mundzirin (pemberi
peringatan), supaya tidak ada alasan lagi bagi manusia untuk membantah perintah
Allah.
QS 4 ; 165.
5. Dalam kehidupan sehari hari
manusia melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu berdasar kemauan
sendiri. Tidak ada yang memaksanya.
F. IMAN KEPADA QADAR TIDAK
MENOLAK USAHA
Pernah pada jaman khalifah Umar
Bin Khatab, ada seorang pencuri tertangkap lalu dia ditanya, mengapa engkau
mencuri. Dia jawab karena Allah sudah mentakdirkan saya sebagai pencuri.
Mendengar jawaban itu khalifah marah. “Pukul saja orang itu dengan cemeti , setelah
itu potong saja tangannya. “ orang-orang di sekitar itu bertanya. Mengapa
hukumannya diberatkan ya Umar" .
“Ya itu yang setimpal. Ia wajib
dipotong tangannya karena mencuri. Dan di pukul karena ia berdusta atas nama
Allah”
Ibrohnya jangan kita bermalas -malasan untuk berusaha dan berbuat bijaksana, dengan menjadikan takdir sebagai
alasannya. Manusia tetap wajib berusaha sebab keberhasilan tidak datang dengan
sendirinya. QS An Najm ; 39-42.
G. HAKIKAT TAQDIR ILLAHI
1. Sebagai ujian, bisa nikmat
bisa musibah QS Al Anbiya ; 35) QS AL
Ankabut ; 2
2. Sarana pendidikan an
pengajaran. Allah berikan berbagai macam nikmat pun musibah.
QS 2 ; 155 dan 185
I. HIKMAH IMAN KEPADA QADHA
DAN QADAR
1. Melahirkan kesadaran bagi umat
manusia bahwa segala sesuatu dialam itu berjalan sesuai dengan undang- undang, aturan
dan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah SWT
2.Mendorog manusia untuk berusaha
dan beramal dengan sungguh-sungguh. Untuk mencapai kehidupan yang baik di dunia dan di
akerat.
3. Menanamkan sikap tawakal dalam
diri manusia, karena menyadari bahwa ,manusia itu hanya dapat berusaha dan
berdoa. sedang hasilnya di serahkan kepada Allah.
4. Mendatangkan ketentraman dan
kedamaian dalam jiwanya.
5. Dapat merasakan kenikmatan.
Yakni kenikmatan ridha dalam kondisi apapun, dan akan senantiasa bersyukur saat
mendapat kebahagiaan, dan bersabar ketika mendapat penderitaan.
Mendorong manusia untuk semakin
mendekatkan diri kepada Allah yang memiliki kekuasan dan kehendak yang mutlak,
kebijaksanaan, keadilan dan kasih sayang.
6. Menjauhkan diri dari sifat
sombong
7. Memupuk sifat optimis dan giat
bekerja.
12/9/17. Modul Aqidah