Kamis, 07 September 2017

Maqoshidusyariat (Tujuan Diadakannya Syariat)

Syariat ; Hukum Allah, hukum yang sesuai dengan Islam.
Bentuknya : semua hal yang terkait dengan Allah
Cakupan syariat : menyangkut semua aspek kehidupan manusia
Semua yang terkait dengan manusia diatur dg syariat >Islam

Eks ; syariat bertetangga, syariat jual beli, syariat bertamu dll
Tugas kita adalah menegakkan syariat tersebut

Jadi maqosid syariah adalah menjaga agar tetap baik dan terhindar dari keburukan.
Hal ini berlaku pada beberapa bagian :

1. Untuk Menjaga Akal
Akal adalah salah satu bagian yang mampu membedakan manusia dengan makhluk lainnya
Syariat  disini berfu gsi untuk menjaga akal agar tidak rusak. Harapannya syariat ini menjadikan akal yang cerdas (dzaky).Yaitu bisa mmberdayakan input yang masuk akal secara maximal.

Qoola Rosul : "Orang yang cerdas adalah yang ingat mati."
Cerdas menurut kata , cerdas akademik, cerdas emosional, cerdas spirital>> kesimpulan Aqlun dzaky adanya unsur kemamuan....bisa.

Kenapa cerdas akal dikaitkan sebagai wujud ingat mati>>>yaitu bisa melakukan sesuatu untuk menyelamatkan dirinya di akherat.

Akal yang cerdas ini dipeoleh dari Al Quran : selalu tadabur Al Qur'an dan dzikr kepada Allah.
Praktek, syariat sholat lail : tiap 10 ayat dibaca maka dia digolongkan hamba yang tidak lalai
tiap 100 ayat dibaca maka dia digolongkan hamba yang toat
tiap 100 ayat dibaca maka dia digolongkan hamba yang  moqontor (sangat kaya raya ).
tiap satu ayat setara dengan satu onta ... to be cont...





Rabu, 06 September 2017

Hikmah Iman pada Qodho dan Qodar



A. DIVINISI QADHA DAN QADAR
Qadha ; menurut bahasa , berarti hukum, ciptaan,
Secara makna ; adalah mencipta
Qadar ; asal kata masdar
Makna nya ;   akhir/ puncak segala ssuatu

B. HUBUNGAN QADHA DAN QADARr
Perbuatan Allah berupa qadarnya selaku sesuai dengan qadhanya
Qs Al Hijr : 21


021. Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.
Orang sering menggunakan istilah qadha dan qodar dengan qadha dan taqdir. Jka seseorang terkena musibah, lalu menyatakan ‘sudah takdir maka hal itu yang dimaksud adalah qadar .
Qadha adalah ketentuan hukum ,atau rencana Allah, sejak jaman azali.
Qadar adalah pelaksanaan dari ketentuan atau hukum Allah. Jadi hubungan keduanya adalah ibarat rencana dan pelaksanaan dari rencana tersebut.

C. PENGERTIAN IMAN KEPADA QADAR (TAQDIR).
Artinya, mengimani adanya ilmu Allah yang qodim (terdahulu). Dan mengimani adanya kehendak Allah yg berlaku serta kekuasaan Nya yg bersifat menyeluruh.
“Siapa yang tidak ridha dengan qadha ku dan qadar Ku dan tidak sabar terhadap bencana yg aku timpakan atasnya maka baiklah ia mencari Tuhan selain Aku “(HR Thabrani).

D. ADA 4 TINGKATAN TAQDIR
1. Al Ilmu : Allah maha mengetahui segala sesuatu. Dia mengetahui apa yang telah, sedang, dan yang akan terjadi. Tidak ada satupun yang luput dari ilmu Allah SWT. QS Al Hajj ; 70

070. Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah. QS Al Hasr : 22


022. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

2. Al Kitabah, artinya Allah yg maha mengetahui telah menuliskan segala sesuatu di Lauh Mahfudz, dan tulisan itu tetap ada sampai hari kiamat, apa yang terjadi masa lalu, sekarang  dan yzng akan datang sudah ditulis oleh Allah.  QS Al Hajj :70,  QS Al Hadid ; 22.

022. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
Taqdir yang merupakan ilmu Allah di lauful mahktub terbagi jd  3;

a. Taqdir sepanjang hidup
Taqdir ini ditetapkan saat penciptaan nuthfah dalam rahim, HR Bukhari Muslim, menyebutkan :
‘Sesungguhnya setiap orang di antaramu dikumpulkan penciptaannya di dlm rahim ibunya 40 hari berupa nuthfah, kemudian menjadi segunpl darah selama itu juga. Kemudian menjadi gumpalan seperti sepotong daging selamaitu juga. Kemudian diutuslah kepadanya Malaikat, lalu ia meniupkan ruh kepadanya dan diperintahkan atasnya 4 perkara, yaitu ketentuan rizikenya,ketentuan ajalnya, amalnya dan  ia celaka atau bahagia”.
b. Taqdir tahunan
Yaitu pada malam lailatul qadar,dimana pada malam itu ditaqdirkan segalaperistiwa dan perkara yang terjadi dalam setahun.QS Ad Dukhan (44); 4 .

004. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah


c. Taqdir harian
Yaitu ketetapan tentang berbagai urusan dan kejadian sehari, baik berkenaan dengan hidup, mati, untung , rugi, kemuliaandan kehinaan dll.

029. Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.

3. Al Masyiah
Artinya Allah mempunyai kehendak thdsegala sesuatuyg ada di langit dan di bum. Tidak ada sesuatupun yg terjadi kecuali atas kehendak Nya. QS Al Insan (76) ; 30

030. Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.


028. (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. 
029. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. QS At Takwr (81) ;28- 29

 Irodah (kehendak) ada dua macam :
1. Irodah Kauniyyah Qadariyyah, yaitu masyiah (kehndak) yang meencakup semua kjadian dan tidak selalu disertaidg adanya cinta dan keridhlaan. Allah berfirmn : QS Al An am ; 125

125. Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.

2. Irodah diniyah syar’iyyah
Yaitu kehendak yang menakup cinta dan keridhaan Allah. QS 2 ; 185

Bila terjadi ketaatan , maka kehendak allah thdpnya mrpkn irodah kauniyah dlm arti allah mentaqdirkan dan menghendakinya. Dan juga mrpk irodah syariyah dlm arti  allah menyukai dan meridhoinya. Sedangkan jika yg terjadi kemaksiatan maka kehendak thdpnya adalah irodah kauniyah saja dan Dia tdk menyukai dan tdk meridhainya.

4. Al Khalq
Artinya Allah swt menciptakan segala sesuatu.  QS Azzumar (39) ;62
062. Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.

Qs Al Furqon (25) ; 2
002. yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.

E. MANUSIA DAN TAQDIR
Memahami ayat Al Qur'an tentang kemutlakan masyiah Allah tapi jg memahami bahwa Allah memberikan masyiah akan melahirkan pemahaman dan sikap jabariyah (meniadakan kehendak dan ikhtiar manusia)
Sebaliknya memahami ayat Al Qur'an tentang masyiah dan irodah  manusia tanpa memahami kemutlakan irodah dan masyiah Allah, akan melahirkan pemahaman dan sikap qadariyah (manusialah yang sepenuhnya menentukan perbuatan sendiri tanpa campur tangan Allah).

Seharusnya meyakini bahwa Allah Maha Mengetahui, Maha Menghendaki dan Maha Menentukan segalanya itu harus diikuti dengan keyakinan bahwa Allah  Maha Bijaksana, Maha Adil, Maha Pengasih dan lain lain.

Manusia : Musayyar dan Mukhayyar
Manusia sbg makhluk yg musayyar ;manusia tidak mempunyai kebebasan  untuk menerima atau menolak.
Di sisi lain mns sbg mukhayar ; manusia memiliki kebebasan unt menerima atau menolak.

Examp; manusia di hadapan takdir tidak ubahnya seekor burung dalam sangkar atau seperti seorang  yang  sedang menumpang kapal. Selama berlayar orang itu bebas bergerak dan berpindah- pindah dari sisi ke sisi lain . Dan ia bertanggun jawab  atas  semua tindakannya. Dan saat badai menerpa kapal maka ia tidak dimintai pertanggung jawaban karena semua itu diluar kehendaknya.

Muh Shaleh al Usmaini mengemukakan dalil yg membuktikan manusia  memiliki hak beriktiar :
1. Adanya maisyah dan irodah pada manusia .QS 2 : 223, Qs 9;46
2. Adanya perintah dan  larangan Allah kepada hambanya tentu dengan pertimbangan agar manusia dapat memilih. QS 2 ;  286
3. Allah memuji orang yang berbuat baik, mencela yang berbuat jahat dan memberi balasan sesuai dengan amal perbuatannya.
4. Allah mengutus para Rosul sebagai mubasysyirin (pembawa kabar gembira) dan mundzirin (pemberi peringatan), supaya tidak ada alasan lagi bagi manusia untuk membantah perintah Allah.
QS 4 ; 165.
5. Dalam kehidupan sehari hari manusia melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu berdasar kemauan sendiri. Tidak ada yang memaksanya.

F. IMAN KEPADA QADAR TIDAK MENOLAK USAHA
Pernah pada jaman khalifah Umar Bin Khatab, ada seorang pencuri tertangkap lalu dia ditanya, mengapa engkau mencuri. Dia jawab karena Allah sudah mentakdirkan saya sebagai pencuri. Mendengar jawaban itu khalifah marah. “Pukul saja orang itu dengan cemeti , setelah itu potong saja tangannya. “ orang-orang di sekitar itu bertanya. Mengapa hukumannya diberatkan ya Umar" .
“Ya itu yang setimpal. Ia wajib dipotong tangannya karena mencuri. Dan di pukul karena ia berdusta atas nama Allah”

Ibrohnya jangan kita bermalas -malasan untuk berusaha dan berbuat bijaksana, dengan menjadikan takdir sebagai alasannya. Manusia tetap wajib berusaha sebab keberhasilan tidak datang dengan sendirinya. QS An Najm ; 39-42.

G. HAKIKAT TAQDIR ILLAHI
1. Sebagai ujian, bisa nikmat bisa musibah  QS Al Anbiya ; 35) QS AL Ankabut ; 2
2. Sarana pendidikan an pengajaran. Allah berikan berbagai macam nikmat pun musibah.
QS 2 ; 155 dan 185

I. HIKMAH IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR
1. Melahirkan kesadaran bagi umat manusia bahwa segala sesuatu dialam itu berjalan sesuai dengan undang- undang, aturan dan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah SWT

2.Mendorog manusia untuk berusaha dan beramal dengan sungguh-sungguh. Untuk mencapai kehidupan yang baik di dunia dan di akerat.

3. Menanamkan sikap tawakal dalam diri manusia, karena menyadari bahwa ,manusia itu hanya dapat berusaha dan berdoa. sedang hasilnya di serahkan kepada Allah.

4. Mendatangkan ketentraman dan kedamaian dalam jiwanya.

5. Dapat merasakan kenikmatan. Yakni kenikmatan ridha dalam kondisi apapun, dan akan senantiasa bersyukur saat mendapat kebahagiaan, dan bersabar ketika mendapat penderitaan.
Mendorong manusia untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah yang memiliki kekuasan dan kehendak yang mutlak, kebijaksanaan, keadilan dan kasih sayang.

6. Menjauhkan diri dari sifat sombong

7. Memupuk sifat optimis dan giat bekerja.

12/9/17. Modul Aqidah 








Dawaafa'al Mahabbah, Motivasi Mencintai

1. Al Jamal (keindahan)
2. Al Ghina (kekayaan) QS 4;170, QS 3;97
3. Al Jah (kedudukan) QS 3;74
4. Al 'Atha' (pemberian) QS14;34, QS17;20
5. Al Mu'asyaroh (pergaulan)QS13;11
6. Al Ihsan (perilaku baik)QS31;20,QS95;4
7. Al Tafawuq (keunggulan)QS 2;26
8. Al 'Ilm (pengetahuan)QS17;85,QS25;27
9. Ar Rahman (kasih sayang)QS2;222
10. Al Ihtimam (perhatian)QS87;1-3

Selasa, 15/08/17